sengkata calon legislatif ganggu kampanye damai pemilu indonesia 2009

Kampanye Damai Pemilu Indonesia 2009

Setelah penggantian UU pemilu pasal 214 UU pemilu No 10 tahun 2008 yang berisi tentang aturan tentang pemilu anggora DPR, DPD, dan DPRD, yang membuat calon legislatif terpilih ditentukan dengan suara terbanyak, akan mengundang banyak kontroversi kemungkinan nantinya setelah terpilihnya calon legislatif dari partai. Mengapa bisa begitu?
Karena manipulasi jumlah data pemilih dapat terjadi dari tingkat bawah, yaitu tempat pemungutan suara. Data dari tempat pemungutan suara merupakan dasar yang digunakan kpu untuk menentukan pemenang seandainya terjadi perselisihan diantara calon legislatif.
Untuk menghindari hal tersebut maka setiap calon legislatif harus punya data otentik berkenaan dengan perolehan suaranya dari tempat pemungutan suara, panitia di tingkat kecamatan bahkan sampai ke tingkat kpu daerah.
Data itulah yang harus dipersiapkan oleh setiap calon legislatif agar jika terjadi perselisihan suara nantinya dia mempunyai data akuran dan bisa dipertanggung jawabkan.
Sedia payung sebelum hujan lebih baik mempersiapkan kemungkinan buruk yang bisa terjadi dan mempersiapkannya sejak awal agar jika perselisihan suara nantinya terjadi dia telah siap dengan apa yang diperlukan untuk diajukan ke mahkamah konstitusi.
Kejadian ini tentu tidak kita harapkan yang kita harapkan kampanye damai pemilu indonesia 2009 ini berjalan dengan lancar dan yang menang adalah mereka yang memang mempunyai kompetensi dalam mempinpin dan menjadi wakil rakyat negeri indonesia ini.